Narasi Terkini, – Bukannya tenang Minggu Tenang malah membuat Tidak Senang. Satu persatu Pendukung Ibas – Puspa dilaporkan kepolisi gara – gara melakukan Penggeledahan Ilegal terhadap kendaraan masyarakat biasa. Dan endingnya siap – siap meringkuk di sel tahanan sambil menunggu disidangkan di Pengadilan.
Mereka yang sudah dilaporkan yaitu Alfian Alwi Mantan Anggota DPRD Luwu Timur, Kelu, Andi Upe dan Sadirin mantan Kades Beringin Jaya dan Budi.
Alfian Alwi di lapor kepolisi oleh Muh.Akbar Ikhsan karena diduga memimpin penggeledahan ilegal terhadap sebuah mobil parkir dipinggir jalan daerah Madani. Atas perbuatannya Muh. Akbar keberatan karena selain digeledah ia juga mengalami intimidasi.
Kelu, di Laporkan ke Polisi oleh Didit Taupiq karena menahan mobil dan menggeledah secara ilegal kendaraan Didit Taupiq. Didit juga merasa tidak nyaman karena merasa di intimidasi saat Kelu dan kawan – kawannya melakukan Penggeledahan.
Selanjutnya Andi Upe, di Laporkan oleh Ahmad Yani Hud ke Penyidik Polres Luwu Timur juga atas perbuatan yang tidak menyenangkan yaitu menghalangi dan menggeledah bagasi motor korban di saat korban ingin membeli pulsa. Kejadian ini berlangsung di Desa Solo Kecamatan Angkona.
Tadi Malam, Sadirin mantan Kades Beringin Jaya di laporkan oleh ibu Rohani juga dalam kasus Penggeledahan Ilegal. Rohani keberatan kendaraan pribadinya yang berada di perkarangan rumahnya tiba – tiba digeledah secara paksa oleh Sadirin dan kawan – kawannya.
Katanya mereka mencari uang serangan fajar namun didalam mobil hanya ditemukan nasi kotak. Dan mirisnya nasi kotak yang masih layak dimakan itu dihamburkan.
Perbuatan pelaku dan kawan – kawannya ini nyaris menyulut kemarahan warga karena sudah tidak beretika. Malam itu juga informasinya polisi langsung mengamankan pelaku.
Berikutnya adalah Budi di polisikan oleh seorang Ibu Rumah Tangga yaitu Marliyanti Randa karena mendapat pengacaman dari Budi dan Kawan – kawan.
Marliyanti mengaku mobilnya di pukul dan ia bersama kawan – kawannya di dalam mobil dipaksa keluar tanpa jelas apa kesalahannya. Perkara ini terjadi di Desa Bangun Jaya.
Jumlahnya ini diperediksi akan bertambah karena setiap kejadian disertai video. Dalam video itu terlihat jelas siapa saja yang aktif dan yang tidak saat melakukan penggeledahan ilegal. Manisnya lagi video ini rata – rata direkam oleh pendukungnya Ibas – puspa yang dengan bangga disebarkan di medsos. Sialnya bukti rekaman inilah menjadi senjata makan tuan, diserahkan kepenyidik untuk selanjutnya menjadi tugas penyidik untuk menangkap para pelakunya.
Dari semua penggeledahan yang dilakukan pendukung Ibas – Puspa tak satupun berhasil mendapatkan bukti kuat telah terjadi money politik. mereka menemukan uang di mobil tapi tidak bisa menangkap siapa pemberi dan penerimanya.
( hen/***)